Minggu, 08 Juli 2018
" DEGRADASI FUNDAMENTAL DALAM BUDAYA AKADEMIK ZAMAN NOW "
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID
REKTOR IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA
Saudara-Saudara KU. *Masa lalu* dalam dunia *Akademik* adalah impian tak Ter-elakkan, karena memberikan makna *sejuta kenangan* , kita tidak dimanjakan oleh hukum Ekonomi yg menawan, karena *Fakta-nya* Kita Kuliah sambil *berjualan* dan jadi *Kuli bangunan* . Baca dan Resapi makna...👏🏽👏🏽👏🏽
_________________________
*Dirjen Pendidikan Islam*, dalam Acar Halal Bil Halal bersama Bpk. Menteri Agama dan Pimpinan PTKIN se-indonesia beberapa saat lalu, menyampaikan buah pikiran sebagai *refleksi* terhadap tradisi Akademik saat *mengenang tahun 90-an*, dimana *Literasi* sebagai sebuah karya Orisinil yg di tulis oleh *HARUN NASUTION, CAK NUR, ZAKIA DARAJAT, HASBI ASSIDIQ, Kuncoro Ningrat, Kunto Wijoyao* dan lainnya, saat itu mudah diperoleh dan selalu di jadikan rujukan dalam kajian-kajian Studi islam Lintas Disiplinier. Namun pada saat ini, hampir sebahagian besar Mahasiswa tidak tahu, ataupun memahami *Literasi* yg penulis-nya orisinil nusantara sebagaimana tersebut diatas.
Di tahun 1992. Prof.Dr. Nugroho Notosusanto, MENDIKBUD, mengeluarkan Peraturan tentang NKK (Normalisaai, Kehidupan Kampus ). maka sesungguh-nya Lahir-lah, Istilah *Otonomi Kampus* dan atau, *Otonomi Akademi* . Disaat tersebut Kampus diberikan keleluasaan, mengembangkan *Kultur Akademik* dengan metode " setiap Dosen bersama-sama dengan mahasiswa melakukan kajian-kajian yg sangat Kritis dan mendalam, baik itu soal-soal *Keagamaan, Antropologi, Sosiologi dan Ekopol* tanpa ada Pertanyanya. Seperti..?? *SERDOS* Sudah keluar beloooon atau mungkin juga ada pertanyaan *TUKIN* Dosen Gimana Too.... Apakah ini dinamakan Dis-orientasi Kultur Akademik yg sedang melanda Akademisi, wallahu'alam bissawaab...
Mungkinkah *Globalisasi* menyumbang, adanya Degradasi Fundamental dalam *budaya Akademi* , sehingga *Digitalisasi Virtual Literasi* Segrah dicanangkan, agar *buku-buku* yg dianggap *langkah* dan mulai *dilupakan*, dapat di akses oleh Sivitas Akademika dimanapun berada...??? Ataukah perlu dilakukan Re-konstruksi Kurikulum dengan tidak mengadopsi pola *Tematik* yg tidak *substansi* dan menyentuk pokok persoalan yang dihadapi, seperti *Radikalisme* dan *Fundamental* Akademik dalam Peradaban masa kini.
Kalau-lah, *Budaya Akademi* bahagian dari masalah sebagaimana tersebut diatas, apakah perlu ada perangkat aturan yg secara Akademik dapat memberikan Otonomi Kampus dan Otonomi Akademik seperti *UU Otonomi Daerah*. Hal ini mungkin dipahami dalam kehidupan Ber-Bangsa dan Ber-negara, Payung Hukum sebagai Produk Pijakan dalam dunia Kampus dapat di realisasikan agar *Pimpinan* Perguruan tinggi tidak terkesan *Galaou* dan *ragu* dalam membuat *kebijakan Strategi dalam menjewantahkan Prinsip Dasar Budaya Orisinil Nusantara*, artinya Berkarya Untuk Negara, melahirkan *Anak Negeri* Pelipur Lara.
( Saudara-Saudara KU, Indonesia atau Nusantara adalah Gugusan pulau yg memiliki Budaya yg beragam, sehingga Metode yg digunakan seyogya-nya memiliki varian yg beragam pula. Sehingga dibutuhkan kebijakan yang berpihak pada *Kearifan Lokan* yg sejuk dan menawan.
Oleh. Habib.IDRUS AL-HAMID, Suara Minor dari Timur Indonesia Raya. Papua. 09/07/2018)..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
" MUNGKINKAH INI POLITIK DOMINO JEBAKAN BATMAN, ALA RATNA SARUMPET "
Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA _____________________ Saudara-saudara KU. Terkadang kita harus berhen...
-
Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Saudara-saudara KU. Terkadang kita baru memahami bahwa, hidup itu h...
-
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID,M.Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Saudara-saudara KU. Semoga tulisan berikut ini, dapat merangsang cakra...
-
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID REKTOR IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Risalah kecil ini adalah usaha seorang insan kerdil untu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar