Rabu, 04 Juli 2018

" *AGAMA DAN PLURALITAS, MAKNA KOKOH-NYA PILAR BANGSA DAN NEGARA*"


                 Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID
  REKTOR IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA

Saudara-saudara KU, Hidup itu sementara, berbuatlah yg terbaik biar Engkau Mulia adanya.
_______________________

Manusia adalah makhluk sosial, yg memiliki dimensi ruang dan perilaku beda dengan makhluk lainnya. Semenjak awal di ciptakan, sudah menuai kontroversi yg dengan tegas Allah (Tuhan), mengatakan bahwa makhluk tidak layak mempertentangkan maksud *Ciptaan Allah*. Hal ini harus dipahami bahwa yg diciptakan memiliki keterbatasan dalam memahami *Kodrat ilahi*.

Sebagai Makhluk sosial, yg diberikan kepercayaan memakmurkan Bumi, maka *Allah* memperkenalkan nama-nama benda ciptaan-nya (bc.Manual Books masuk ke memori  diri Adam sebagai Manusia Pertama). Gambaran ini yg selalu membahana dalam Teks suci Wahyu dari Allah (Tuhan semesta Alam ). Meski demikian Allah memberikan Manual Books (bc. Jabur, Taurat, Injil dan Al Qur'an) yg isi-nya berupa Kumpulan Wahyu untuk dijadikan Pedoman dalam kehidupan manusia di bumi sebagai Khalifah (Pemimpin dll).

Sementara itu, agama bagi setiap pemeluk, merupakan Wahyu atau petunjuk Tuhan (revelation). Namun kehidupan ke-beragamaan tetaplah merupakan fenomena budaya. Artinya manifestasi keberagamaan seseorang mengambil *pelataran budaya*. Sebagai implementasi-nya, maka praktik keberagamaan seseorang atau masyarakat senantiasa melahirkan bentuk-bentuk pluralitas dan bahkan melahirkan pengelempok-pengelompok dalam sub-sistem pranata Sosial.

Untuk itu, *Agama* mampu menciptakan ikatan dan kohesi Sosial dlm Masyarakat dan pada saat yg sama agama dapat menciptakan pemisahan dari kelompok lain-nya. Sementara *Pluralitas* kehidupan yg telah menjadi ciri khas kebanyakan bangsa di dunia, termasuk Indonesia telah menunjuk-kan implementasi positif berupa sumbangsih Pemeluk Agama terhadap, budaya, Perjuangan dan Kemerdekaan bangsa dan negara. Namun terkadang keberagamaan sering kali menjadi titik rawan yg dimanfaatkan dan diklaim turut memicu konflik-konflik sepanjang sejarah.

Fakta telah bercerita, bahwa ke-tidak-serasian kehidupan yg Plural telah menjadi pemicu terjadinya berbagai kerusuhan, meskipun penyebab utama sesungguhnya bukan *Agama*. Namun terkadang pelaku selalu *BERJUBAH* agama karena budaya mungkin dianggap Plural (beragam).

Pengaruh agama dan budaya dalam memandang kehidupan pluralisme dapat mereduksi potensi konflik di masyarakat, karena *Kepercayaan agama* dalam ritualitas, masyarakat bersandikan Budaya mampu mempertahankan sistim *Kohesi Sosial* ( bc.Clifford Geertz dan Gluckman ).  Yg harus di pahami bahwa Indonesia sebagai, sebuah bangsa yg mempunyai ciri khusus, dalam dinamika kehidupan beragama yg sangat mengagumkan dan seringkali dipersepsikan sebagai *model* dalam kerukunan hidup beragama secara global, harus diyakini bahwa *Nilai agama* tidak berkonstribusi terhadap Konflik melainkan berkonstribusi sebagai *Absolusitas* dalam Penyelesaian konflik di masyarakat sebagai wujud sinergitas agama dan budaya.

Secercah tulisan di atas, mengisyaratkan agar kiranya, seluruh komponen *Bangsa dan Negara Indonesia Raya* dapat mengembangkan kesadaran Pluralitas secara tulus sebagai penghayatan dari apa yg dikatakan oleh Allah SWT Sebagai berikut :  *Menausia di ciptakan dari seorang laki-laki dan perempuan dan  bersuku-suku, berbangsa-bangsa untuk saling kenal mengenal ".* Sehingga membangun kerukunan di tengah masyarakat yg Plural merupakan pesan Allah (Tuhan Semesta Alam). Untuk itu para Tokoh Agama dan Budaya perlu menggunakan Kharisma-Nya dalam memberdayakan sinergitas agama dan budaya sebagai perekat Ke-Bhinnekaan dalam Masyarakat *INDONESIA RAYA*.

( BUNG : Sesungguh-nya beragama membuat setiap orang jadi beradap. *Allah selalu* menggunakan kalimat, *Siapa yg menanam kebaikan atau kejahatan meskipun sebesar butiran debu, Ia akan menuai balasannya.* Karena *Allah* lebih *berhak* menilai dan memberi *Hidayah* kepada setiap ciptaan-NYA, kita hanya bagian dari *sebab* di *Alami Metafisika Kehidupan* yg diciptakan oleh Allah (Tuhan yg maha kuasa ). Oleh Hb. IDRUS AL-HAMID. SI HITAM MANIS PELIPUR DI TIMUR NUSANTARA, Aduhai Rasa-nya Nikmat dalam Ber-Bangsa dan Ber-Negara Indonesia Raya. Papua. 05/07/2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

" MUNGKINKAH INI POLITIK DOMINO JEBAKAN BATMAN, ALA RATNA SARUMPET "

Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA _____________________ Saudara-saudara KU. Terkadang kita harus berhen...