Jumat, 10 Agustus 2018

" SISTEM POLITIK DAN BUDAYA KONSERVATIF MASYARAKAT BANGSAN.....???. "



Dr. Habib. IDRUS AL-HAMID
REKTOR IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA 

Saudara-saudara Ku,  Nyanyian, Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa, memberikan makna bahwa sesungguh-nya perbedaan tidak membuat kita saling mencela satu dengan lain-nya. Baca semoga berarti.
____________________________________

Setiap sistem politik memiliki sifat yang universal, yaitu proses, struktur, dan fungsi. Proses adalah pola-pola yang dibuat oleh manusia dalam mengatur hubungan antara satu lembaga dengan lembaga lainnya. Misalnya, dalam suatu negara ada lembaga-lembaga negara seperti parlemen, partai politik, birokrasi, badan peradilan dan sebagainya. Struktur mencakup lembaga-lembaga formal dan informal, seperti partai politik, DPR, lembaga peradilan, kelompok profesi, atau birokrasi. Fungsi dalam sistem politik ada dua, yaitu fungsi input dan fungsi output.

Sistem Politik, dewasa ini sangat menarik di "Diskusikan" karena menambah " Literasi Akademisi  Setiap insan" dalam memahami kehidupan Ber-Bangsa dan Ber-Negara. Indonesia adalah sebuah Negara  yg masyarakat-nya sangat beragam ( Pluralis ), sehingga struktur budaya dalam mengekpresikan dinamika politik dan pyshikologi masyarakat yang meyakini bahwa sesungguh-nya, Pemimpin adalah mereka yg "Lanjut Usia" karen sangat berpengalaman dalam memahami etika dan dipercaya dapat Mengayomi masyarakat.

Dalam pada itu, "Budaya Politik Tradisional"  ditandai dengan adanya hubungan yang bersifat patron-klien, seperti hubungan antara tuan dan pelayannya. Budaya politik semacam ini masih cukup kuat di beberapa daerah, khususnya dalam masyarakat etnis yang sangat konservatif. Masyarakat tradisional seperti ini biasanya berafiliasi pada partai-partai sekuler (bukan partai agama). Hal ini disebabkan karena ketergantungan kapital dalam kelangsunga hidup sosial kemasyarakatan sangat tinggi.

Masyarakat Konservatif, selalu memahami bahwa Politik sesungguh-nya " *Tidak ada Lawan Tidak ada kawan melainkan Kepentingan"*. Sehingga keterwakilan tergambar pada Simbol-simbol yang dominan.  Syarat-syarat sebuah Nilai dalam budaya Modernis, bagi setiap orang yg akan mendudukin Jabatan Tinggi, tidak di indahkan oleh Masyarakat konservatif yang menjadikan Patron-patron klein simbolis Keagamaan mampu memberikan sugesti dalam istilah "Sangu Barokah".

Apakah mungkin Sistim Politik telah mengalami "Pancarobah" di Nusantara ini, sehinga terkadang terasa Tradisional dan terkadang terasa Sekularis. Mungkinkah Sistem Politik di indonesia belakangan ini adalah perpaduan antara Sekularis dengan  Tradisional menjadi sistem Politik Ramalan " SATRIO PENINGIT". Nama-nya juga ramalan bisa benar bisa juga tidak.

(Saudara-saudara KU. Apabila kita katakan " AKU Cinta Tanah Air"  maka tunjukan Karya Mu, meskipun sebesar "semut-semut di dinding". Untuk itu, Menjadi Indonesia berarti harus menjadikan Perbedaan sebagai 'Rahmat Allah' dalam menghayati kemerdekaan Indonesia Raya dalam Falsafa " BHINNEKA TUNGGAL IKA". Oleh. Habib. IDRUS AL-HAMID. Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara. Papua. Jum'at. 10/08/2018 )...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

" MUNGKINKAH INI POLITIK DOMINO JEBAKAN BATMAN, ALA RATNA SARUMPET "

Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA _____________________ Saudara-saudara KU. Terkadang kita harus berhen...