Sabtu, 09 Juni 2018

NASIONALISME "inlander" BAGIAN DARI SLOGAN * " AGAMA KU 'adalah' JATI DIRI, BUDAYA KU 'adalah' HARGA DIRI SERTA NKRI KU HARGA MATI "

               Dr.Habib.IDRUS AL HAMID

Saudara-saudara KU, Ini tulisan dari Hati Nurani, Baca dan Renungi hingga Akhir nanti...🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩👏🏽👏🏽👏🏽👏🏽☝🏼☝🏼☝🏼

Awal Kemerdekaan, BPUPKI, sibuk menetapkan dasar-dasar NKRI. Yg pada akhirnya lahir Kelompok Nasionalis Kebangsaan Religius dan Nasionalis Kebangsaan Sekuler. Kedua klp tersebut berupaya untuk meletakkan dasar negara dengan argumentasi yg beragam pada bahagian( " Negara Berdasar dan Syarat Presiden Indonesia ").

Nasionalis Kebangsaan Religius dan Nasionalis Kebangsaan Sekuler Berdebat perihal berikut ini :

1. Dasar negara adalah : Ketuhanan, dgn kewajiban menjalankan Syari'at Islam bg pemeluk-pemeluk-nya.  Di tolak oleh Kaum sekuler, dgn alasan Menjaga Suasana Kebatinan dalam masyarakat "Majemuk". Akhirnya Hukum Belanda yg Dipake, lalu kita terjebak dengan Nasionalisme bayaran ( Keadilan Tek pernah ada dan Kemakmuran hanya sementara, sehingga Tahta di rebut Sang- Penjaja ).

2. Presiden Indonesia adalah : Orang Indonesia  Asli dan Beragama Islam. Yg disebut oleh Belanda " " *inlander atau PRIBUMI"* bukan orang Eropa atau Orang Timur Asing.. "inlander" juga oleh Belanda di bagi dua, yg beragama Islam dan beragama lain, dengan perlakuan juga di bedakan " *Ada yg Sekolah bersama Anak Belanda dan diberi upah besar serta ada yg Sekolah bersama Anak Arabian di langgar dan Surau" dan disaat kerja diberi Upah murah.*

Disaat Tokoh Muslim berupaya mempertahankan  Presiden adalah " *Inlander" (PRIBUMI), beragama Islam karena perjuangan Kemerdekaan dilakukan oleh para Tokoh-tokoh Islam* yg dengan tegas menolak ajakan jadi Antek Belanda. Namun oleh Sukarno di coret tgl 18 Agustus 1945, dgn asumsi " tanpa disebut pasti Islam mayoritas akan memimpin Indonesia ". Saat ini tdk ada lagi jaminan, kalau Ummat Islam masih Firqah-Firqah...

Saudara KU.....; Setidak-tidaknya, "Goresan" tulisan Saya di atas, dapat mengetuk Pintu hati masing-masing "Anak Negeri " pemilik kedaulatan Saat ini.  Bahwa kita harus sadari UUD 1945 telah mengalami "Amandemen" beberapa kali dan terakhir  atas usul Prof. Sahetapy dari PDIP, maka kata " Orang Indonesia Asli " sebagai syarat Presiden di ganti menjadi *" Peresiden Indonesia adalah Warga Negara sejak Kelahirannya, dan tidak pernah menjadi warga negara lain, atas permintaan atau atas kemauannya sendiri* ". Dengan demikian maka, siapapun "inlander" di Republik ini Bisa jadi Presiden NKRI, apapun ideologi yg tertanam dalam diri-nya..

Saudara Ku...: Karena konstitusi kita ( Amandemen terakhir ) tidak memberikan jaminan utk "inlander" atau PRIBUMI yg beragama Islam untuk memimpin " *Negara Kesatuan Republik Indoneaia"* maka, Cendikiyah dan Kaum Akademis Muslim, saat-nya mampu dan dapat menegaskan kepada Masyarakat untuk bersatu Padu memilih Partai-partai Islam dan menyiapkan Calon Presiden dari " inlander" Pribumi Muslim untuk jadi Presiden di NKRI. Kalau tidak demikian Insya-Allah yg akan pimpin NKRI Adalah "inlander" Eropa atau Timur Asing, yg sekarang sudah berubah jadi "NAGA MERAH" Yg menakutkan "Anak Negeri " yg sedang mengalami "Kegalauan Identitas"..

( Saudara-saudara KU, Cintai-lah Negeri Ini, karena disinilah kita  *"di Lahirkan dan kita di Besarkan "* kita di ajari, berkarya untuk semuanya, Bergotong-royong, meneguhkan budaya leluhur Bangsa. Mengejar *"Masa Depan"* yg tegas dalam integritas Orisinil *ANAK NEGERI INDONESIA RAYA* . Oleh Habib IDRUS AL HAMID. Si Hitam Manis Pelipur Lara Selalu Terjaga. Papua. 10)06/2018 )...☝🏼☝🏼☝🏼☝🏼☝🏼🇮🇩 🇮🇩 🇮🇩 🇮🇩

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

" MUNGKINKAH INI POLITIK DOMINO JEBAKAN BATMAN, ALA RATNA SARUMPET "

Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA _____________________ Saudara-saudara KU. Terkadang kita harus berhen...