REKTOR IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA
Saudara-saudara KU. Dinamika Ber-bangsa dan Ber-negara, sedang dalam Fase Ujian Peneguhan Identitas Indonesia Raya. Jangan ragu dan bimbang, mari kita lawan penebar Fitnah dan Penganjur Perpecahan. Baca dan renungi makna....
_________________________
Imam An-Nawawi berkata, “Namimah" adalah menukil perkataan orang lain dengan tujuan untuk membuat kerusakan. Namimah inilah sejelek-jelek perbuatan.
Beberapa hal yang mendorong seseorang untuk melakukan sifat ini antara lain :
1. Tidak mengerti bahwa sifat ini diharamkan dalam agama,
2. Kesombongan dan kedengkian yang memenuhi jiwanya,
3. Senang berkumpul dengan orang yang jahat dan suka menggunjing,
4. tingginya keinginan untuk mengetahui kondisi setiap orang karena factor kecemburuan.
Epmpat faktor tersebut di atas adalah fenomena terkini yg sadar atau tidak, sedang berada disekeliling kita. Kaum Namimah selalu ber-kamuflase dalam setiap kesempatan untuk menebar siasat dan fitnah untuk menghancurkan sendi-sendi kehidupan Masyarakat. Fenomena seperti ini adalah "Sembilu" yg sedang menukik hingga bilik-bilik kamar setiap Insan di Nusantara. (bc. Siasat Namimah di MEDSOS selalu melukai rasa ketidak-adilan dalam jiwa).
Indonesia Persada Nusantara adalah Zamrud Katulistiwa, Sumber daya Alam-Nya, ibarat Gugusan Emas di hutan belantara dan bahtera lautan-Nya bagaikan tebaran mutiara tak terkira. Itulah sehingga Kaum Namimah bersungguh-sungguh dalam siasat untuk membeli Harkat dan Martabat Bangsa dan Negara dengan pesta pora.
Idiologi Kaum Namimah, harus dihadapi bersama, sehingga mereka berada dalam lorong sempit Peradaman Anak Pribumi yg menawan, karena memiliki se-juta kawan, dan siap untuk melawan demi kejayaan NKRI tak ada tawaran. Selanjutnya kita teguhkan persatua, kita singkirkan perbedaan. Bangsa kita adalah bangsa yg santun, ramah, humanus, humoris dan religius. Kita bukan Bangsa Peronpak, kita bukan Bangsa Perampok. Ideologi Kaum Namimah jangan sampai berkembang subur di bumi Nusantata, karena komitmen kita adalah : Siap mengawal 4 Pilar Ber-bangsa dan Ber-negara yakni " PANCASILA, BHINNEKA TUNGGAL IKA, NKRI DAN UUD 1945 dimanapun juta berada.
Menangkal Idielogi Kaum Namima, dapat dilakukan dengan cara "Tabayumyun" melalui : Seminar, Simposium dan Lokakarya ataukah perbanyak seruan-seruan guna menyatukan Persepsi sesama Anak Bangsa di Nusantara. Kita hadir bukan untuk mencela sesama Anak Pribumi. Kita hadir untuk saling memperkuat satu dengan yg lain karena Kemiskinan bukan membuat kita jadi hina dan kekayaan tidak akan membuat kita Abadi sepanjang hayad dikandung badan. Akan tetapi CINTA NEGERI ADALAH BAHAGIAN DARI IMAN, YG TIDAK BERIMAN SAJALAH YG SELALU MENEBAR FITNAH DAN PERPECAHAN... jangan pernah ada Dusta di antara Sesama Anak Bangsa.
(Saudara-saudara KU, Namimah atau Provokator. Di ibaratkan seperti, Guru-Nya Intelejen, merwka tidak mau tahu apapun yg terjadi, dengan segala cara tujuan harus tercapai. Untuk itu, ANAK PRIBUMI, harus bersatu memggalak-kan "ACI" ( AKU CINTA INDONESIA ) dari Sabangvhingga Merauke dari Malaka Hingga Maluku adalah HARGA MATI tak ada tawaran sampai titik dara penghabisan. Oleh. Hb. IDRUS AL-HAMID, si Hitam Manis di Timur Nusantara. Papua, Rabu, 11/07/2018)....🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼✌🏼✌🏼✌🏼✌🏼✌🏼✌🏼
Tidak ada komentar:
Posting Komentar