Rektor IAIN FATTAHUL MULUK Papua
Saudara-saudara KU. Kedaulatan adalah Istilah yang sangat "Kami" rasakan di wilayah Timur NUSANTARA. Meskipun kami hidup dalam lamunan ganas-nya Alam dalam batas-batas antar Negara, kami tak Gentar mengatakan " NKRI HARGA MATI".
___________________________________
Disaat, semua mata tertuju pada berbagai peristiwa kontestasi Politik, disaat semua jiwa meradang " Duka Lombok " Nusa Tenggara Barat. Disaat " Obor Asian Games" berpindah dalam harapan mengukir Peradaban. Tak Terasa 73 tahun Indonesia Merdeka, berlepas diri dari keterkungkungan penjajahan menusuk raga. Kemerdekaan menjadikan kita sebagai Negara yang berdaulat.
Kedaulatan, selalu dipahami, tidak ada lagi penjajahan di Negeri sendiri. Kita berdaulat dalam segala bidang, tidak boleh ada diskriminasi dalam pemerataan Pembangunan di Nusantara dari Sabang hangga Merauke.
Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 73 di tahun 2018 ini, terasa sangat berbeda. Sidang Tahunan di Gedung Nusantara, MPR dan DPR RI digelar, bagaikan Pagelaran tanpa makna kepatuhan setiap perwakilan Rakyat yang sedang sibuk menguntai kata pada "DAPIL" agar terpilih kembali. Sesungguh-nya tidak kita sadari, Indonesia bukan hanya " JAKARTA ". Untuk itu para elit di Jakarta jangan sembarang berbicara, dalam euforia kontestasi tanpa makna karena saling menghujat antara sesama, itu sesungguh-nya bukan "Budaya Leluhur Bangsa".
Kedaulatan di Nusantara sangat terasa, disaat Pertandingan Sepak Bola U-16, U-19 dan U-23, diselenggarakan, rasa-rasa-nya penonton di seluruh penjuri Indonesia Persada turut serta mengelus Dada kalau "TIM GARUD" telah di kalah-kan. Apakah itu sejati-nya menegaskan Kedaulatan Indonesia Raya. Kalau demikian, seharus-nya setiap "Anak Bangsa" dimanapun berada, " Apa bila " menguntai "Karya Nyata" haruslah di berikan penghargaan sebagai wujud kepedulian Negara terhadap Karya "ANAK BANGSA" di Nusantara.
( Bung... Kita berdaulat apabila kita menghargai sesama, kita berdaulat disaat Anak Bangsa diperlakukan bagaikan " Putra Mahkota ". Untuk itu sudah saatnya, kita bersatu membusungkan dada, menegaskan Makna INDONESIA RAYA. Dimanapun kita berada. "NKRI HARGA MATI". Bukan berarti menghargai Bangsa lain dan menginjak-injak Bangsa sendiri. Kita Bersatu pastibakan di segani. Oleh. Hb. IDRUS AL-HAMID. Si Hitam Manis Pelipur Lara di Bumi Cenderawasih Timur Nusantara. Papua. Jum'at, 17 & 18. Agustus - 2018 ). 🇮🇩 🇮🇩 🇮🇩 ☝🏽☝🏽☝🏽☝🏽☝🏽👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
Tidak ada komentar:
Posting Komentar