Rabu, 30 Mei 2018
" ETIKA MUBALIGH ADALAH : BER-AMAR MA'RUF DENGAN MA'RUF DAN NAHI MUNKAR DENGA MA'RUF "
Saudara-saudara KU. Nilai setetes dapat merusak Susu Se-belanga. Mubaligh sosok yg dipercaya oleh masyarakat utk Itu hati-hati berbicara....
Kalimat dalam judul tema tulisan ini, merefleksikan makna yg terkandung dalam Teks suci Al Qur'an Surat An-Nahal : 125. :
" Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".
Firman Allah, sebagaimana tersebut di atas, merupakan petunjuk kepada setiap Mubaligh bahwa dalam menyampaikan Pesan Agama seharusnya " Mengajak bukan Mengejek, Merangkul Bukan Memukul ". itulah makna dari Ber-amar Ma'ruf dengan Ma'ruf dan Ber-nahi Munkar dengan Ma'ruf.
Allah telah menegaskan bahwa sesungguhnya, Dia-lah yg lebih mengetahui tentang siapa yg tersesat dan Mengetahui siapa yg mendapat Petunjuk. Kalau-lah demikian. Apakah Pantas ada Mubaligh yg penyampaian-nya dapat menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat Awam.
An-Nahal - 125. Sangat bermakna Universal pada kalimat " Serulah ( Manusia ) Kejalan Tuhan MU dengan "HIKMAH" sehingga pesan yg harus disampaikan oleh seorang Mubaligh harus, memiliki dimensi Kedamaian, apalagi di Indoneaia terkenal sebagai "Islam Wasyathiyah" yg Moderat serta mengusung Konsep Kebangsaan yg Humanis dan Moderat itulah NUSANTARA yg Religis.
Sepintas untuk direnungi, Kehidupan Ber-bangsa Dan Ber-negara di Indonesia Raya. Memiliki akar budyaa, yg sering disebut akulturasi "Agama dan Budaya" yg melahirkan Reproduksi peradaban Ber-bangsa Dan Ber-Agama sebagaimana polarisasi praktek "Keberagamaan" di Masyarakat pedesaan memiliki ragam pesona yg sering kita kenalan dengan Slogan "ISLAM NUSANTARA" ber-kemajuan...
( Saudara-Saudara KU... Kalau demikian sebadaimana tersebut Di atas maka "Mubaligh" seharus-nya mampu Membangun Peradaban Indonesia yg berkemajuan, demi tegaknya keutuhan NKRI HARGA MATI. Oleh. Habib IDRUS AL HAMID SI HITAM MANIS PELIPUR LARA DI TIMUR NUSANTARA. Papua.31/05/2018 ).
Senin, 28 Mei 2018
" DIBALIK BAYANG-BAYANG PRIBUMI MISKIN DAN DI-MISKINKAN "
Saudara-Saudara KU, Darat, Laut dan udara serta Kekayaan yg terkandung dalamnya utk kemakmuran "RAKYAT PEMILIK KEDAULATAN INDONESIA RAYA". Penting untuk dibaca karena Cinta "NKRI" Tiada Tara...
Peng-klasifikasi-an
pandangan sebagaimana judul di atas, merupakan refleksi terhadap orang miskin di sekitar kita, dan perlu kawan- kawan ketahui mengapa orang miskin itu ada, kenapa jurang kesenjangan ekonomi kian melebar. karena mungkin kepedulian sesama Anak Negeri tidak kita temui. Alias "Nafsi, Nafsi" .
Tempat yang notaben merupakan daerah yang bisa jadi contoh buat kita, dimana ada keluarga yang tetangga-nya bergelimang kemewahan, anak-anak-nya mampu mengenyam Pendidikan di universitas terkenal, namun selalu peduli terhadap lingkungan sekelilingnya.
Sungguh kehidupan demikian itulah yang di impikan oleh setiap insan di Persada "INDONESIA RAYA ". Namun kenyataan tdk demikian adanya. Di balik bayang-bayang kemewahan tertumpah ruah, si Kaya tak peduli meskipun, di sekeliling-nya terlihat, Seorang petani yang hidup sederhana, rumah-Nya hanya semi permanen dan atas-nya terbuat dari Jerami, belakang rumah-nya di jadikan kandang sapi, serta "Kompor" yang digunakan adalah pawon (kompor kayu bakar) yg " Hawa Panas-nya" dapat mengeringkan kulit wajah sehingga terlihat " Kesenjangan " yg oleh Kaum Liberal dan Sekularis menganggap hal biasa saja.
Kesenjangan sebagaimana tersebut di atas, akan melahirkan " *Kemiskinan Relatif* " artinya : " Sang PRIBUMI " Miskin karena pada tingkat Mikro, Kebijaka tidak berpihak terhadap Mereka. Para Elite Politik Di Daerah menjadikan Isu Kesenjangan sebagai " Komoditi" dalam reposisi sosial. Sehingga Sang Pemilik Modal berusaha mempengaruhi, pembuat kebijakan, untuk segra lakukan "Penggusuran" dengan Dalih Program Tata Kota.
Kemiskinan Relatif akan memposisikan "ANAK NEGERI" Sebagai Alat untuk melancarkan Nafsu Birahi Si Rentenir utk menguasai "PASAR MAKRO SAMPAI MIKRO" Atau MALL Sampai Gerobak Bakso, semua menjadi milik Pemodal Rentenir Negeri HUANG.
Masyarakat feodal yang hidup di tengah-tengah Kaum Sekularis, sangat susah memilah dan memilih. Kalau bukan Buruh Kasar, pasti Pekerja/budak di MALL, dengan upah rendah dan mengejar POIN layak-nya Sistim Ekonomi Sosialis Komunis... ( Prof.NASIKUN. Kemiskinan Komunal )..
( BUNG.. Yang ingin saya katakan dari Sekelumit tulisan KU di atas, Bahwa Telah terjadi "Pemiskinan" yg dilakukan secara Sistematis Oleh Sang Pemilik Modal.Untuk itu Mari kita mulai berbuat yg terbaik dengan menyiapkan Konsep Penguatan " EKONOMI PRIBUMI ATAU ANAK NEGERI" Di Negeri Sendiri.. Oleh. Habib IDRUS AL HAMID SI HITAM MANIS PELIPUR LARA DI TIMUR NUSANTARA. " Suara TAPAL BATAS NKRI "..30/05/2018 )..🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩☝🏽☝🏽☝🏽☝🏽☝🏽
" BUTIRAN MUTIARA INSANI YG HILANG, DALAM PERADABAN GEMILANG "
OLEH : DR. Hb. IDRUS AL HAMID
Saudara-Saudara KU, Sesama Anak Negeri, jangan mendahului, kalau sayang ini Negeri baca dan resapai makna Butiran Mutiara Tak Terbilang.. :
Bertaburan Mutiara Kehidupan yg terpendam dalam Jagad raya, Sang Insan mempertaruhkan harga diri dalam ganas-nya Peradaban Globalisasi Tak bertepi.
Anak Tak menganggap orang tua, sebagai Contoh dalam kehidupan. Orang Tua, tak menghiraukan kesibukan Sang Anak yg terlahir bukan pilihan. Mutiara Insan yg hilang tak terbilang.
Peradaban Masa silam, tegur sapa selalu dirasakan, setiap Anak dalam peradaban diajari sopan santun dan budi pekerti luhur Humanis dan Agamis.
Disaat lahir " Pasar Logistik Kehidupan Modern" Butiran Mutiara Insan tercerahkan, perubahan perilaku menjadi tontonan, akibat Kompetisi memburu Logistik kehidupan Modern, menginjak dan memyiku sesama Anak Negeri perihal biasa saja.
Tak seindah tempo dulu, Logistik Alam milik bersama, Negara hadir untuk sesama, tdk Ada Busung Lapar, tidak ada Budak Nestapa dan tidak Ada pertarungan Anak Negeri memburu "Rente" Negeri sendiri. " Itulah, Mutiara insan yg hilang tak terbilang.
( Gemilang Peradaban, Setiap Insan berebut harapan akan kaah, Zaman telah berubah sehingga pupuslah sudah kian harapan. "SI HITAM MANIS PELIPUR LARA DI TIMUR NUSANTARA ". 29/05/2918 )...
Saudara-Saudara KU, Sesama Anak Negeri, jangan mendahului, kalau sayang ini Negeri baca dan resapai makna Butiran Mutiara Tak Terbilang.. :
Bertaburan Mutiara Kehidupan yg terpendam dalam Jagad raya, Sang Insan mempertaruhkan harga diri dalam ganas-nya Peradaban Globalisasi Tak bertepi.
Anak Tak menganggap orang tua, sebagai Contoh dalam kehidupan. Orang Tua, tak menghiraukan kesibukan Sang Anak yg terlahir bukan pilihan. Mutiara Insan yg hilang tak terbilang.
Peradaban Masa silam, tegur sapa selalu dirasakan, setiap Anak dalam peradaban diajari sopan santun dan budi pekerti luhur Humanis dan Agamis.
Disaat lahir " Pasar Logistik Kehidupan Modern" Butiran Mutiara Insan tercerahkan, perubahan perilaku menjadi tontonan, akibat Kompetisi memburu Logistik kehidupan Modern, menginjak dan memyiku sesama Anak Negeri perihal biasa saja.
Tak seindah tempo dulu, Logistik Alam milik bersama, Negara hadir untuk sesama, tdk Ada Busung Lapar, tidak ada Budak Nestapa dan tidak Ada pertarungan Anak Negeri memburu "Rente" Negeri sendiri. " Itulah, Mutiara insan yg hilang tak terbilang.
( Gemilang Peradaban, Setiap Insan berebut harapan akan kaah, Zaman telah berubah sehingga pupuslah sudah kian harapan. "SI HITAM MANIS PELIPUR LARA DI TIMUR NUSANTARA ". 29/05/2918 )...
"MENAKAR ISLAM NUSANTARA DI BUMI TIMUR INDONESIA/PAPUA "
Saudara-saudara KU, Refleksi Nilai penuh Makna. Baca adalah bahagian dari jawaban deretan pertanyaan :
Papua adalah wilayah Indonesia Bagian timur yang kaya akan sumber daya alam, di antara-nya hasil bumi, hasil hutan dan lain-lain. Selain kekayaan sumber daya alamn, Papua juga mempunyai berbagai suku adat dan kebudayaan dari masing-masing suku adat, selain itu juga Papua adalah wilayah yang paling optimis dan sangat sensitive terhadap adat istiadat dan kebudayaan yang menurut mereka dapat membawa kemulyaan. Maka dari itu di Papua sengat banyak di temui adat istiadat dan kebudayaan yg masi orisinil.
Selain itu juga Sistem kebudayaan Masyarakat Papua di masa lampau masih sering kita jumpai di daerah-daerah terpencil, contohnya : upacara adat perkawinan, pembayaran mas kawin dari pihak laki-laki dan lain sebagainya. Sebenarnya kebudayaan Papua sangatlah beraneka ragam, karena pulau-pulau-nya sangat banyak Dan menarik untuk di lakukan penelitian tentang kebudayaan, kesenian, serta tradisi yang nantinya di jadikan sebagai sumber inspirasi anak-anak Papua di masa yang akan datang.
Dalam Padang Itu. Komunitas Muslim Asli Papua kebanyakan berada Di Wilayah " Papua Barat Daya" Sepeti, Fak-Fak, Kaiman, Bintuni Dan Raja Ampat/Misol. Dan sebahagian lagi tersebar di Prov. Papua. Seperti Jayapura, Wamena dan Merauke serta serui dll.
Umum-nya Masyarakat Muslim Asli Papua, memiliki ketergantungan terhadap Sumber Daya Alam Seperti Hasil Laut Dan Hutan. Dalam beberpaa referensi ditemukan Model pembelajaran Agama dilakukan dengan pendekatan Budyaa, Seperti halnya Acara Tahlilan, Maulidan, Haji dan belajar ngaji merupakan kegiatan ritual yg dipegang Secara Turun temurun, bahwa urusn Agama merupakan tanggung jawab Klen (Marga) tertentu.
Sepintas tulisan di atas, apabila kita renungi, maka seharus-nya ada Program Penguatan Nilai-Nilai "ISLAM Nusantara" dengan pendekatan "Kearifan Lokal" di Papua/Bumi Cenderawasih. Sehingga masyarakat Muslim Asli Papua merasa Negara Indonesia Raya hadir di tengah-tengah Desa-Desa komunal dipelosok Timur Indonesia.
Problem, mengirim Anak-anak Muslim Asli papua untuk belajar ke luar Papua, selalu berbenturan dengan penyesuaian budaya pada daerah tujuan, Sehingga dalam kajian Akademik, yg tepat dilakukan adalah mengirim Mubaligh yg berwawasan Nusantara Dan Keagamana yg utuh, agar dikemudian hari akan Lahir "Pilar-Pilar Kebangsaan sebagai jawaban atas Kecemasan Negara dalam mengelola keragaman Isu Agama dan Budaya Di Papua.
( Berjuang menegaskan Citra Indonesia Raya Di Timur Nusantara, bagian dari Ikhtiar Negara dalam mengelola keragaman Etnis Dan Agama di Bumi Cenderawasih. Oleh Habib IDRUS Alhamid, SI HITAM MANIS PELIPUR LARA Di Timur Nusantara. 29/05/2018
Minggu, 27 Mei 2018
" HARAPAN DAN TANTANGAN MASSA DEPAN ANAK NEGERI DI PERSIMPANGAN JALAN "
Para pakar menganalisa, Bangsa Indonesia sedang di terpa berbagai permasalahan yang sangat rumit, bangsa ini sedang membutuhkan seorang "Negarawan" penggerak dalam mengawal masa reformasi untuk menjadikan Indonesia Adil dan Makmur. Negarawan inilah yang nanti-nya memiliki cara -cara yang kreatif dan imovatif dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi Bansa Indonesia yg Multidimensi Prahara kebatinan Anak Negeri.
Semakin jauh per jalanan-nya, semakin banyak permasahan dan banyak pula pergantian generasi ke generasi berikut-nya, maka mulai saat ini Sang Negarawan Sejati bertekad mengembalikan Nusantara agar memiliki nilai dasar pancasila yang kuat untuk di wariskan ke generasi selanjut-nya, agar landasan Bangsa ini benar –benar mutlak.
Jika melihat Landasan nilai positif dari pancasila di antara-nya : Ada Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Permusyaratan dan keadilan . Maka nilai-nilai di atas harusnya menjadi pedoman kita dalam kehidupan Ber-Bangsa dan Ber-Negara..
Mematangkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bernegara merupakan kewajiban dan tugas kita dalam menghadapi arus dunia yang modern ini, dengan tetap berpegang teguh pada Butir Nilai yg tercantum dalam Filosofi Pancasila.
Negarawan Sejati haruslah dapat menjadi pelopor perubahan bangsa Indonesia "agent of change" menuju Negri yg *" Baldatun Taibah Warabun Ghafur "* . Negarawan Sejati seyogyanya, mempertaruhkan Harga diri demi kejayaan "Anak Negeri" yg berada di persimpangan Jalan bingung sendirian.
Tantangan Masa Depan yg ditandai dengan Globalisasi IPTEK yg berakibat adanya arus informasi yang hadir begitu cepat sehingga tuntutan akan layanan harus professional pula, maka diperlukan pembaharuan pendidikan yang dilakukan secara sistemik dan sistematik, yaitu pendidikan yang dirancang secara teratur melalui perencanaan yang bertahap dan menyeluruh mulai dari lapisan dasar system pendidikan nasional, yg menyentuh kebutuhan dasar individual mapun kelompok.Masyarakat.
Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan Negara Indonesia dalam menghadapi masa depan. oleh sebab itu perlu dikaji " Apa tuntutan masa depan dan bagaimana upaya mengantisipasi masa depan.
( Pendidikan adalah "Gerbang Emas" Perubahan perilaku "Anak Negeri" Pemilik Kedaulatan dalam Tapak Peradaban Indonesia Raya. Oleh Habib IDRUS AL HAMID Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara. 26/05/2018).
" TERORISME DAN HARGA DIRI BANGSA "
Saudara-Saudara KU Pencinta KEDAMAIAN.
Presiden RI. Jokowidodo, Selalu menyatakan, Teroris atau Radikalis adalah Musuh Bersama Seluruh Elemen Bangsa, kalimat tersebut juga selalu di ungkap-kan oleh pejabat Pemerintah dan Tokoh Bangsa dari berbagai Elemen Masyarakat. .
Brigjen Esa Permadi pada Seminar Nasional Kebangkitan Nasional Menuju Indonesia Damai Tanpa Kekerasan dan Radikalisme, mengatakan :
“Fenomena aksi terorisme di Indonesia merupakan fenomena gunung ees. Yang terjadi selama ini hanyalah puncaknya. Sedangkan di bagian bawah banyak pelaku atau calon pelaku yang berusaha untuk muncul ke permukaan,”
Jujur harus kita tegaskan. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah suatu bentuk negara yang terdiri atas wilayah yang luas, dengan bermacam adat, suku, keyakinan serta budaya yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada "Lima Sila" Yakni :
1. Ketuhanan yg Maha Esa,
2.Kemanusiaan yg adil dan beradab,
3.Persatuan Insoneaia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebiksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kalaulah demikian, maka kejadian Teror BOM di Surabaya, adalah Puncak dari hilang-nya rasa Ke-manusiaan dan Kebangsaan, yg jujur harus dikatakan bukan budaya Orisinil Nusantara yg dikenal Humanis dan Agamis. Ini adalah kejahatan kemanusiaan dan kejahatan atas Eksistensi Negara Indonesia Raya, jadi seluruh Elemen Negara wajib bersatu padu melawan siapapun mereka.
( Bung. "NKRI HARGA MATI ". Saat-nya kita tegaskan Integritas Jati-diri sebagai Bangsa yg Hunanis dan Agamis dan atas Nama Kedaulatan Negara mari kita bersatu melawan segala bentuk Teroris dan Radikalis yg jadikan Agama sebagai Lokomotif mengobarkan permusuhan dan Pembunuhan terhadap ANAK BANGSA INDONESIA RAYA. ( Catatan Keprihatinan Habib.IDRUS AL HAMID. Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA, SI HITAM MANIS Di Timur Nusantara. Papua 28/05/2018 )
" MUBALIGH DAN KECEMASAN UMAT BERAGAMA "
Saudara-saudara KU, Panting untuk di Refleksi, Bacaan untuk Moderasi Agama di Negeri Sendiri..
Mubaliqh adalah Sosok yg dipahami oleh masyarakat, sangat menguasai artikulasi Nilai Agama, sehingga jangan heran kalau ada "kompetisi antar Mubaligh" dalam reposisi Sosial. yg pada akhir-nya saling mengklaim yg paling benar yg disampaikan adalah Si Fulan bin Fulan Nyata adanya.
Disaat MENTERI AGAMA RI. Mr. KH. LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN, Berdiri atas kepentingan Bangsa dan Negara, guna meresponi tuntutan masyarakat yg merasa ada Mubaligh yg mencederai Rasa Kebangsaan dan Ke-Bhinnekaan. Maka Hujatan Protes dilayangkan.
Dengan jiwa sebagai seorang Negarawan : MENTERI AGAMA RI. Mr. KH. LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN, bersama Komisi VIII Melimpahkan kewenangan rekomendasi Dai atau Mubaligh KEPADA MUI, untuk selanjutnya bersama Ormas lainnya menetapkan panduang bagi Masyarakat dalam memilih Dai' dan Mubaligh.
Bagi kami di Timur Nusantara, berharap sangat ada Instruksi kepada Masjid2 dan lembaga dimana Mubaligh tebar pesona Menyampaikan Narasi Agama, agar mereka tidak menyampaikan Ujaran Kebencian dan pertentangan atas nama Agama. Sehingga Kedamaian dirasakan dalam kehidupan "Berbangsa dan Ber-tetangga" seperti sedia kala yg di kakukan oleh Leluhur Bangsa Dan Negara indonesia Raya. Oleh. Habib IDRUS Alhamid. Cendekiya Timur NUSANTARA. 28/05/2018....🇮🇩🇮🇩🇮🇩 "MARI BERSATULAH UNTUK KEJAYAAN IBU PERTIWI".
Sabtu, 26 Mei 2018
" RAMADHAN DAN BERHALA-BERHALA DIRI - HATI-HATI JANGAN SAMPAI HATI MU MATI "
Saudara-saudara KU, Hidup adalah Realita yg penuh suka duka dalam carita. Baca dan resapi makna, itulah Indonesia tanah air "Beta".
Ooooh INDONESIA KU :
Jangan Pernah mengatakan Engkau Pintar, karena kepintaran menjerumuskan MU dalam kesombongan, dan kesombongan membuat MU angkuh tak ada tara-nya, hingga mempercepat datang-nya murka Allah.
Ooooh indonesia KU :
Jangan Pernah memaksa setiap orang untuk mengerti tentang "KAMU", Karena belum tentu apa yg kamu buat dapat dimengerti oleh setiap Mereka, yg hati-nya penuh dengan kebencian dan tipu muslihat, dibalik lorong kemunafikan anak panah Zaman selalu mengintai.
Ooooh Indonesia KU :
Jangan Engkau kira, setiap tutur kata, tidak memiliki dampak dalam kehidupan Fatamorgana. Maka jadilah orang yg "CERDAR", karena hanya mereka yg Cerdas dapat memahami "FENOMENA" gelombang kata-kata berbalut mulut 'MANIS' yg berbisa, mengintai Engkau dimanapun berada.
Oooh Indonesia KU :
Engkau Mulia, bukan karena "Nasab History" berbalut derita, karena itu hanya bagian dari ceritra. Engkau mulia bukan karena di puja Dan di puji setiap Insan di bumi persada Indonesia Raya. Karena Itu hanya bahagian dari panggung sandiwara. Namun yakin-lah "Allah" Akan memuliakan Engkau dalam untaian karya 'Monumental' yg Engkau toreh-kan dalam "TAPAK-TAPAK PEREDABAN NUSANTARA" demi kejayaan "ANAK NEGERI" indonesia raya, abadi sepanjang hayat.
( Saudara KU : Ramadhon mengurai makna Introspeksi dari, dari keter-kung-kungan terhadap "Berhala-Berhala" yg bersemayam dalam hati sanubari kita.. Oleh. Habib. IDRUS ALHAMID, Biarlah HITAM tapi menawa, Karena punya banyak Kawan. Papua. 27/05/2018)
"BERBURU TERORIS, DALAM BAYANG-BAYANG ISLAMPHOBIYAH "
Fenomena ditetapkan-nya UU Penanggulangan Teroris. Merupakan babak baru dalam sejarah Bangsa Indonesia, yg dikenal ramah dan Agamis. Pertanyaan-nya... Apakah TERORIS memiliki Ciri "SARUNGAN" dan "PECI" Hitam berjanggut lebat atau tanpa janggut Dan Kumis tipis menawan, karena belakangan susah menggambarkan identiti Jelmaan terorisem .
Apakah Teroris Itu, Setiap mereka yg menggunakan simbol-simbol Agama berbalut "Reproduksi budaya" yg tanpa tahu apa makna dibalik peristiwa, sehingga dikatakan ini Dosa siapa.
Apakah, TERORIS Itu kalimat yg pantas dan hanya dilekatkan Kepada " AGAMA ISLAM " semata... Kalau demikian, siapa Di antara kita yg mampu menjawab setiap Pertanyaan dihadapan "Allah Dan Rasulollah" yg berhak mengadili setiap orang yg menghancurkan Citra "Agama Islam" sebagai Agama "Rahmatan Lil 'Alamiin".
Atau Jangan-jangan Teroris adakah "Makhluk Jelmaan" karena mampu menghadirkan "Pasangan Keluarga" yg ter-hipnotis utk melakukan Penge-BOM-an, yg jujur kita harus katakan tidak pernah ada, hal serupa di Nusantara dari awal Kemerdekaan.
Ataukah Teroris, adalah Istilah yg saat ini lajim dilekatkan kepada kelompok-kelompok tertentu..???,, karena Teroris dan Radikalis memiliki Definisi yg berbeda dalam interpretasi Makna sevara Akademik.
Apakah, Kaum sarungan berbalut budaya seperti-hal-nya Santri, yang teguh memegang Nasehat Poro Kiyai dalam berbusana dan berperilaku Agama harus kena, akibat dari serentetan peristiwa yg belum tentu mereka tahu dan memahami makna dibalik peristiwa "Sungguh sadis negeri ini kalau demikian adanya".
Apakah ini semua akibat dari, banyak Ulama yg sudah tdk peduli terhadap membumi-nya "ISLAM NUSANTARA" Sehingga Kaum Radikalis berjubah Agama yg dangkal Ilmu-nya, yg hidup dalam balutan hutang-piutang sehingga mudah direkrut jadi Teroris menghancurkan Peradaban Negeri Sendiri. " ITU ABU JAHANNAM " Nama-Nya.
Wahai Kaum Teroris, Kalaulah Engkau Jelmaan.. Dengar Komitmen Kami utk Negeri " LAUTAN ITU JANGAN DIKIRA TAK BERTEPI, KAMI ANAK NEGERI TIDAK BERDIRI SENDIRI" Kamu jual Kami Beli,
( Ingat Saudara2 KU, Allah Pasti akan membuka Tabir kebohongan " Mulkinal 'Aam" jangan bermain denga Penderitaan Anak Negeri, karena itu bagaikan Pedang yg menyayat diri sendiri. Oleh. Habib IDRUS AL HAMID Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara. Dari Papua Utk INDONESI 28/05/2018 )..🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩☝🏽☝🏽☝🏽
Jumat, 25 Mei 2018
" HARAPAN DAN TANTANGAN MASSA DEPAN ANAK NEGERI DI PERSIMPANGAN JALAN "
Para pakar menganalisa, Bangsa Indonesia sedang di terpa berbagai permasalahan yang sangat rumit, bangsa ini sedang membutuhkan seorang "Negarawan" penggerak dalam mengawal masa reformasi untuk menjadikan Indonesia Adil dan Makmur. Negarawan inilah yang nanti-nya memiliki cara -cara yang kreatif dan imovatif dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi Bansa Indonesia yg Multidimensi Prahara kebatinan Anak Negeri.
Semakin jauh per jalanan-nya, semakin banyak permasahan dan banyak pula pergantian generasi ke generasi berikut-nya, maka mulai saat ini Sang Negarawan Sejati bertekad mengembalikan Nusantara agar memiliki nilai dasar pancasila yang kuat untuk di wariskan ke generasi selanjut-nya, agar landasan Bangsa ini benar –benar mutlak.
Jika melihat Landasan nilai positif dari pancasila di antara-nya : Ada Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Permusyaratan dan keadilan . Maka nilai-nilai di atas harusnya menjadi pedoman kita dalam kehidupan Ber-Bangsa dan Ber-Negara..
Mematangkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bernegara merupakan kewajiban dan tugas kita dalam menghadapi arus dunia yang modern ini, dengan tetap berpegang teguh pada Butir Nilai yg tercantum dalam Filosofi Pancasila.
Negarawan Sejati haruslah dapat menjadi pelopor perubahan bangsa Indonesia "agent of change" menuju Negri yg *" Baldatun Taibah Warabun Ghafur "* . Negarawan Sejati seyogyanya, mempertaruhkan Harga diri demi kejayaan "Anak Negeri" yg berada di persimpangan Jalan bingung sendirian.
Tantangan Masa Depan yg ditandai dengan Globalisasi IPTEK yg berakibat adanya arus informasi yang hadir begitu cepat sehingga tuntutan akan layanan harus professional pula, maka diperlukan pembaharuan pendidikan yang dilakukan secara sistemik dan sistematik, yaitu pendidikan yang dirancang secara teratur melalui perencanaan yang bertahap dan menyeluruh mulai dari lapisan dasar system pendidikan nasional, yg menyentuh kebutuhan dasar individual mapun kelompok.Masyarakat.
Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan Negara Indonesia dalam menghadapi masa depan. oleh sebab itu perlu dikaji " Apa tuntutan masa depan dan bagaimana upaya mengantisipasi masa depan.
( Pendidikan adalah "Gerbang Emas" Perubahan perilaku "Anak Negeri" Pemilik Kedaulatan dalam Tapak Peradaban Indonesia Raya. Oleh Habib IDRUS AL HAMID Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara. 26/05/2018).
BUDAYA LELUHUR BANGSA DALAM KE-SALEHAN INDIVIDUAL DAN KE-SALEHAN SOSIAL "
" Saudara-Saudara KU, PENGAWAL ISLAM NUSANTARA. Penting dibaca hingga Akhir, akan menggetarkan hati.."
Akhir-akhir ini, ada kecenderungan beberapa kalangan di Indonesia yang tidak mau beragama secara formal. Mereka memeluk satu agama, tetapi mereka tidak melakukan ibadah ritual agama. Bagi mereka, yang penting adalah berbuat kebaikan kepada sesama manusia yang mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Islam dengan tegas tidak membolehkan Ke-salehan sosial di utamakan dan melupakan Ke-salehan individu. Kedua ibadah tersebut merupakan kesatuan yang terpadu itulah Kultur Budaya Nusantara.
Ke-salehan sosial lebih mengutamakan kepentingan orang lain, tetapi berdampak positif juga bagi dirinya sendiri.
artinya; “ Setiap muslim sejati adalah mereka yang semua kaum muslim selamat dari lisan dan tangannya” (HR. Muslim)
Dalam beberapa saat nanti kita akan memasuki Ramadhan. Gerbang Puasa merupakan ibadah yang memancarkan hikmah, bukan saja bagi pembinaan kesalehan individual, melainkan juga bagi peningkatan kesalehan sosial.
Ke-salehan Individual tercermin dari perilaku keseharian kita, yang jujur, amanah, bersikap rendah hati, tawadhu, sederhana dan hal-hal baik lainnya.
Sepintas Tulisan di atas, apabila kita renungi, Pendahulu kita mampu memadukan Ke-Salehan Individual dgn Ke-Salehan Sosial yg tercermin dalam Teks " PANCASILA"
Artinya : " Ketuhanan yg Maha Esa, adalah bentuk dari Filosofi Ke-solehan Individual yg kokoh yg memunculkan butiran Hikmah dalam kalimat 'Merdeka atau Mati'. sementara Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, adalah Wujud dari Ke-Salehan Sosial yg "PARIPURNA" Itulah Janji Pusaka buat ANAK NEGERI..😰😰😰😭😭😭..
( Seseorang yg mengasingkan diri puluhan tahun utk beribadah kepada Allah, tidak akan membuat "IA" mulia dihadapan Allah dan Rasulollah. Kalau mengaku "ISLAM NUSANTARA" Harus mampu memadukan Ke-Salehan Individual dgn Ke-Salehan Sosial, itu baru INDONESIA RAYA. Oleh. Hb. IDRUS AL HAMID SI HITAM MANIS Selalu Terjaga NASIONALISME-NYA. ﹰPapua. 05/05/2018 )
" MIGRASI PEKERJA ASENG ATAU TRANS-INTERNASIONAL PENDUDUK ASING.
saudara-saudara KU Harapan Leluhur di Pundak MU.. Baca hingga Tuntas Semoga ada Mutiara HIKMAH..
PERPRES Nomor 20 2018. Tentang Pengaturan tenaga kerja Asing. Hari ini Publik Nusantara di Heboh-kan dgn lahirnya PERPRES tersebut yg dianggap tdk memberikan solusi terhadap Perlindungan Tenaga Kerja " PRIBUMI "
Kebutuhan terhadap Tenaga Kerja Asing apakan memberikan Makna bahwa Tenaga Kerja Pribumi tdk memiliki Skiil yg baik atau kaah karena Alasan Investasi, maka Investor berhak mendatangkan Tenaga Kerja Asing dengan gaji yg Fantastis, ketimbang Pekerja Kontrak Orisinil Indonesia Raya yg di gaji perhari 50.000 dan Makan Tahu, Tempe, Nasi dan Garam.. Yaaa Allah Sadis, sadis, sadis...
Tatkala TKI di Luar Negeri diperlakukan tdk adil, ( Bc.."Gaji Rendah, bekerja tanpa batas waktu dan dilecehkan kehormatan dirinya"). Apakah ada pembelaan secara menyeluru terhadap mereka, ataukah mereka memang pantas menerima penderitaan sebagai suratan ' Takdir ' semata "...
Bung... Kewajiban kita mencerdaskan Kehidupan Bangsa, siapkan Anak Negeri yg trampil, sehingga tdk ditolak oleh investor Asing dgn Alasan tdk memiliki Skiil yg trampil. " CINTAI LAH ANAK NEGERI" Karena itu adalah JATI DIRI Pemilik kedaulatan Orisinil PRIBUMI INDONEAIA RAYA.
( BUNG... Kemerdekaan Republik Indonesia Raya, Bukan pemberian Penjajah tetapi diperoleh melalui Pertumpahan dara ANAK NEGERI Orisinil NUSANTARA, Yg oleh Leluhur Pendiri Bangsa menegaskan " ANAK NEGERI HARUS JADI TUAN DI INDONESIA RAYA " Itulah makna Indonesia Raya... Oleh. HB.IDRUS AL HAMID SI HITAM MANIS Di Timur Nusantara. Papua. 01/05/2018 )
Langganan:
Postingan (Atom)
" MUNGKINKAH INI POLITIK DOMINO JEBAKAN BATMAN, ALA RATNA SARUMPET "
Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA _____________________ Saudara-saudara KU. Terkadang kita harus berhen...
-
Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Saudara-saudara KU. Terkadang kita baru memahami bahwa, hidup itu h...
-
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID,M.Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Saudara-saudara KU. Semoga tulisan berikut ini, dapat merangsang cakra...
-
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID REKTOR IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Risalah kecil ini adalah usaha seorang insan kerdil untu...