Kamis, 12 Juli 2018
Early Warning System RADIKALISME TRANS-NASIONAL
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID
REKROT IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA
Saudara-saudara KU. Kalau-lah Nusantara di ibaratkan sebuah KAPAL, maka kita-lah Pemilik-nya. Apakah kita sudi membiarkan Penumpang menggerogoti KAPAL yg dibangun dengan tetesan darah Leluhur Bangsa. Baca dan berbagi siapa tahu ada pahala-nya..
_____________________________________
*Secara umum, banjir* adalah suatu peristiwa yang terjadi saat volume air yang tinggi merendam sebuah daratan. *Secara Umun Cuaca Ekstrim* adalah kejadian yg bermula dari, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat dan pepohonan bergoyang bagaikan penari balet. Dan *Secara Umum Radikalisme* tumbuh dan berkembang karena tersedianya, kesempatan ruang dan waktu.
Setiap kejadian yg dikaitkan dengan Radikalisme, selalu bermunculan dari "Posteriori" atau Pembenaran tergantung pada pengalaman atau bukti empiris. Artinya kalau tidak dapat dibuktikan adanya indikasi radikal, maka selalu dianggap "Rekayasa Genetik Sosial " karena Kaum Radikalis selalu bersembunyi dibalik simbol--simbol Agama dan Budaya.
Radikalisme adalah istilah yang digunakan pada akhir abad ke-18 untuk pendukung Gerakan Radikal. Dalam sejarah, gerakan yang dimulai di "Britania Raya" yg meminta reformasi sistem pemilihan secara radika, oleh Charles James Fox. Pada tahun 1797 ia mendeklarasikan “reformasi Radikal” dalam sistem pemerintahan).
Kalau lah, Radikalisme sebagaimana tersebut di atas, dihubungkan dengan fenomena yg belakangan ini terjadi di Indonesia, maka seharus-nya ada sebuah sistem deteksi dini terpadu, yg mampu memberikan informasi secara Cepat, tepat dan Akurat, tentang adanya *Kaum Radikalis*, dengan menggunakan *teknologi Big Data dan implementasi Predictive Analytics melalui TIK*, secara acak, terhadap indikator-indikator yg tersedia.
Pada negara-negara maju dan berkembang, *Early Warning System* telah digunakan, pada dekade awal tahun 1800-an. Namun hanya untuk mendeteksi, musuh dalam peperangan, Penyakit dalam dunia Medis dan kuman dalam Dunia Pertanian. Untuk itu " teknologi Big Data dan implementasi Predictive Analytics " berbasis TIK adalah cara yg mungkin dapat di siapkan sehingga setiap anak Bangsa Indonesia Raya tidak di jadikan sasaran rekrutmen *Kaum Radikalisme* untuk melakukan teror.
Di Era Melenial dan Generasi " Z ". *Ke-galauan identitas* adalah bahagian dari fenomena *MEDSOS* yg pada akhirnya, _Generasi Emas Penerus Masa Depan Bangsa dan Negara_, akan berada di *Persimpangan Jalan* yg pada akhirnya melupakan *pelataran budaya Bangsa*, meniadakan *Fungsi Agama* dan yg menyedihkan lagi *Orang Tua* telah melahirkan dan membesarkan "NYA" dianggap Musuh dalam Angkara Murka.
( Saudara-saudara KU, Saatnya kita bersatu, bersama-sama dengan segenap *elemen Bansa dan Negara* , melakukan "Deteksi Dini" secara sistemik, sehingga mampu melahirkan indonesia Raya yg *Baldatun Thoibah Warabun ghafuur* . Oleh Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara. Papua. Jum'at, 13/07/2018).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
" MUNGKINKAH INI POLITIK DOMINO JEBAKAN BATMAN, ALA RATNA SARUMPET "
Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA _____________________ Saudara-saudara KU. Terkadang kita harus berhen...
-
Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Saudara-saudara KU. Terkadang kita baru memahami bahwa, hidup itu h...
-
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID,M.Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Saudara-saudara KU. Semoga tulisan berikut ini, dapat merangsang cakra...
-
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID REKTOR IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Risalah kecil ini adalah usaha seorang insan kerdil untu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar