Minggu, 23 September 2018
DEMOKRASI KERAKYATAN BUKAN KULTUR PETASAN
Dr. Hb. IDRUS AL HAMID, M. Si
Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA
Saudara-saudara KU. Kaum Akademik, harus menjadi *PASAK* Kesatuan Bangsa. Di-mimbar Akademik atau Non-Akademik kita tebarkan Kecintaan kepada NKRI HARGA MATI. Kalau Bukan Kita siapalagi, kalau Bukan sekarang kapan lagi. Allah akan mumuji Hamba-NYA. Yg melakukan yg terbaik terhadap Ciptaan-NYA. Baca Renungi Makna..
________________________________________
Demokrasi ke-Rakyat-an, sebuah sistem yg di torehka oleh leluhur pendiri Bangsa pada dekade awal Kemerdekaan Indoneaia Raya. Demokrasi Kerakyata adalah sumber tata-nilai yg tumbuh dan berkembang dalam Masyarakat Feodal di Indonesia. Pada Zaman Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya untuk memutuskan berbagai persoalan yg berdampak terhada EKO/POL/SOS/BUD. Maka-dari-itu, dalam sejarah ditemukan bahwa Raja2, bermusyawarah dengan Para Pembesar Kerajaan dan petugas kerajaan serta Rakya Jelata di PANDOPO dan ALUN-ALUN atau Balai pertemuan Para Raja.
Demokrasi Kerakyatan, adalah *Sistem Demokrasi* yang dikembangkan oleh kerajaan-kerajaan yg sesungguhnya wujud dari refleksi akulturasi Nilai Agama dan Budaya yg telah ber-proses dari Abad ke 7.M. Hingga awal Abad ke 21. Dimana setiap upaya penyelesaian persoalan yg dihadapi oleh masyarakat selalu di awali Do'a dan Zikir bersama atau Acar pesta Rakya denga pementasan Pewayangan dan tarian-tarian dalam satu pekan.
Saat ini, Demokrasi Kerakyatan, yg dipimpin oleh Orang yg seakan penuh **Hikmah dan Ke-bijaksana-an* bagaikan Musim *PETASAN*. Semua tampilan dalam riak dan gelombang Pesta Demokrasi layaknya *Kultur Petasan* semua bersama-sama menyuarakan Demokrasi Kerakyatan, yg adil dan beradab, di saat tahta jadi rebutan " *Nestapa Hidup Rakya Jelata* ".
Dekorasi Kerakyatan, memposisikan " Rakyat " sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, disaat memberikan mandat kepada setiap Politisi sangat berharap Nasip-nya berubah, Cita-cita dalam meraih harapan " *Baldatun Thoibbah wa Rabbun Ghafur* " NYATA ADANYA. Ada kalimat : *Lebih baik makan Singkong dari pada Makan Roti tetapi mimpi*. " Lebih baik Percaya *Guru Ngaji* dari Pada Senyum Manis *Rentenir Lintah Mera* " menusuk Jiwa yg terpenjara dalam nestapa Peradaban Indoneaia Raya.
Perhelatan *PILPRES* maupun *PELEG,* merupakan perwujudan dari *ijitihad* dalam ber-bangsa dan ber-negara. Bahwa sesungguhnya Kapal Besar yang namanya. " *N K R I* " harus sampap ke tujuan yg di harakan oleh *Leluhur Pendiri* Bangsa dan Negara. *MENANG* dan *KALA* bukan tujuan, karena sesungguhnya Ber-bangsa dan Ber-negara adalah kemampuan *Mengukir Karya Nyata* yg *Fenomenal* dan atau *Monumental berbasis Kultural NUSANTARA* yg terbentang dari Sabang hingga Merauka. *Bung* Jangan Pernah Menari denga *GENDANG* Pewarta Kapital Naga Merah.
( Saudara-saudara KU. Ingat setiap kita akan di minta pertanggung jawaban. Rasa-nya Gimana Yaaa..__ Kalau Setiap Rakyat di hadapan Allah menuntut pertanggung jawaban untuk mandat yg di berikan apa jadinya.. Di *Padang Ma'syar* memganut Paham *Demokrasi Ber-ke-Tuhanan Absolut*. Kita sedang ber-ikhtiar membangun Peradaban Bangsa, jangan pernah menebar kebencian terhadap Sesama *ANAK NEGERI*, karena sesungguh-nya Musah kita itu sama.___ Oleh. Hb.IDRUS AL-HAMID. Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara. Papua, 24 - September - 2018 )...🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼☝🏽☝🏽☝🏽☝🏽☝🏽🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩💪🏽💪🏽💪🏽💪🏽💪🏽💪🏽👍🏽👍🏽👍🏽👍🏽
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
" MUNGKINKAH INI POLITIK DOMINO JEBAKAN BATMAN, ALA RATNA SARUMPET "
Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA _____________________ Saudara-saudara KU. Terkadang kita harus berhen...
-
Dr. HABIB IDRUS AL-HAMID. M. Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Saudara-saudara KU. Terkadang kita baru memahami bahwa, hidup itu h...
-
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID,M.Si Rektor IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Saudara-saudara KU. Semoga tulisan berikut ini, dapat merangsang cakra...
-
Dr. Hb. IDRUS AL-HAMID REKTOR IAIN FATTAHUL MULUK PAPUA Risalah kecil ini adalah usaha seorang insan kerdil untu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar